Agus Rahardjo: Novel Tetap Penyidik KPK
Ketua KPK Agus Rahardjo menegaskan bahwa Novel Baswedan tetap menjadi penyidik di institusi penegak hukum tersebut.
"Selamat datang dek Novel yang sudah dapat kembali bertugas di KPK. Anda adalah warga kami, insan KPK yang tetap bertugas di tempat semula tanpa mutasi," kata Agus Rahardjo di gedung KPK Jakarta, Jumat.
Novel tiba di gedung KPK sekitar pukul 09.00 WIB dan disambut oleh Ketua KPK Agus Rahardjo, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, Direktur Gratifikasi KPK Giri Supradiono, mantan pimpinan KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, para aktivis antikorupsi serta sekitar 200 orang pegawai KPK.
Novel Baswedan sesungguhnya sudah kembali ke Indonesia pada 22 Februari 2018 dari pengobatan selama lebih dari 10 bulan sejak kedua matanya disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya.
Namun sejak Februari sampai saat ini ia belum dinyatakan sehat untuk bekerja oleh dokter yang menanganinya. Kondisi mata Novel, menurut hasil diagnosa dokter, mata kiri mengalami kerusakan yang lebih parah dibanding mata kanannya. Mudah-mudahan kehadiran dek Novel bisa memberikan semangat baru terutama saat dek Novel pergi ada pengangkatan IM (Indonesia Memanggil) 12 dan 13, mudah-mudahan dapat memberi motivasi, teladan dan harapan agar kita dapat berkembang terus, memajukan KPK dan bisa bertambah baik dan memberikan kontribusi bagi bangsa dan negara," tambah Agus.
Mengenai pelaku penyerangan Novel, Agus berjanji akan menanyakan kelanjutkannya kepada Presiden Joko Widodo bila pimpinan KPK bertemu dengan Presiden.
"Kita juga akan bertanya ke pemerintah kelanjutan kasus dek Novel dan kalau ketemu Presiden akan kami tanyakan hal itu. Mengenai pengobatan kita usahakan mendapat fasilitas terbaik, Insya Allah kalau pun tidak bisa 100% sembuh tapi bisa mendapat pengobatan yang terbaik. Mari bergandengan tangan untuk melawan korupsi," ungkap Agus.
Sedangkan mantan Ketua KPK Abraham Samad mendesak dibentuknya Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap pelaku penyerangan Novel.
"Waktu yang kita berikan sudah cukup, tidak ada alasan untuk tidak membuat TGPF dan atas nama alumni saya mohon kepada pimpinan yang ada sekarang agar supaya Novel jangan dimutasikan ke tempat lain, Novel harus tetap sebagai penyidik karena kalau Novel dimutasikan kita kalah oleh para koruptor dan itu yang diinginkan, mari terus satukan kekuatan mendorong pemerintah untuk membentuk TGPF," kata Abraham Samad.
Sementara Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ( YLBHI) Muhammad Isnur mengatakan bahwa bila Novel mendapat kewenangan untuk mengusut pelaku penyerangannya tersebut maka ia hanya butuh 3 hari untuk menangkapnya.
"Pertanyaannya apakah hukum tidak sanggup menangkap yang bagi Novel 3 hari selesai? Ini 16 bulan belum terungkap, ada apa? Bukan hanya Novel tapi buat kami aktivis, pegawai KPK, jurnalis yang sedang bekerja untuk menyelamatkan Indonesia dari korupsi. Butuh berapa lama lagi? Untuk pimpinan KPK juga kami minta agar tegas, kami butuh TGPF," kata Isnur.
Sedangkan mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjodjanto mengatakan Novel menjadi terkenal bukan hanya karena berani tapi juga karena menjaga integritas,.
"Novel hadir merupakan contoh integritas. Pangkat mayor tapi kelakuannya jenderal. KPK tetap hidup karena bersekutu dan melibatkan partisipasi publik. Kalau KPK main-main dan tidak mengikutkan partisipasi publik maka KPK di ujung tanduk. Rapatkan barisan kuat dengan rakyat untuk meletakkan tekad yang kuat sehingga bisa membebaskan bangsa dari kejahatan apapun, kita bagian dari gerakan. Selamat datang Novel, selamat datang harapan, tegakkan integritas siapapun akan kita tundukkan dengan kekuatan itu," kata Bambang.
下一篇:Bolehkah Makan Sebelum Sholat Idul Fitri? Ini Sunnah dan Hikmahnya
相关文章:
- 4 Kapal Pesiar Singgah di Pelabuhan Benoa Bali, Bawa Ribuan Turis
- Cegah DBD, Sudinkes Jakpus Ingatkan Masyarakat Lakukan PSN Mandiri
- Lebih Baik Dihindari Kombinasi Makanan Ini Dengan Mi Instan, Ada Nasi
- Staf Hotel Sarankan Tamu Tak Langsung Nyalakan Lampu Saat Masuk Kamar
- Minum Air Lemon Setiap Hari, Apa yang Terjadi pada Tubuh?
- Saat Warga Rayakan Akhir Masa Jabatan Anies Baswedan sebagai Gubenur DKI Jakarta: Presiden!
- Cegah DBD, Sudinkes Jakpus Ingatkan Masyarakat Lakukan PSN Mandiri
- Persija Jakarta Resmi Datangkan Yandi Sofyan dari Malut United
- Tren Ice Bucket Challenge Viral Lagi, Kali Ini Buat Kesehatan Mental
- Polisi Identifikasi 30 Terduga Pelaku Bentrokan hingga Satu Orang Tewas di Jakarta Pusat
相关推荐:
- Tolak Kampanye Hitam, Timnas AMIN Andalkan Prestasi Anies
- Taklukkan Persita Tangerang, Carlos Pena Ungkap Kunci Kemenangan Persija Jakarta
- Menkeunya Trump Kesampingkan Turunnya Sovereign Credit Rating AS
- Kematian Akibat Pneumonia di Indonesia Naik Drastis Sepanjang 2024
- Prabowo Ajak Pengusaha China Perluas Investasi, Tekankan Komitmen Menuju Masa Depan Bersama
- Kematian Akibat Pneumonia di Indonesia Naik Drastis Sepanjang 2024
- Mudah Dijangkau, Pulang Kampung Carinya BRI Link
- Mendag Busan Optimis Annual Ministerial Dialogue Perkuat Hubungan Dagang Indonesia
- KPK Segel Ruang Kerja Wali Kota Blitar
- VIDEO: Festival Lampion Terbang Tahun Ular Hiasi Langit Malam Taiwan
- Kapan Waktu Terbaik Makan Pepaya?
- Doa Saat Menabur Bunga dan Menyiram Air di Makam
- Keluar Penjara, Ahok Bakal Banting Stir Jadi Artis?
- Rekomendasi 5 Tempat Wisata untuk yang Libur Lebaran di Bali
- China Siap Injak Gas Investasi di RI, Li Qiang Sindir Negara Tak Ramah Bisnis
- TKN Prabowo
- 3 Barang Penting yang Jangan Sampai Ketinggalan Saat ke Luar Negeri
- Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi saat Puasa?
- Surat Pengajuan Cawagub DKI Masih di Gerindra, PKS: Biar Masyarakat yang Nilai
- Polri Ungkap Strategi Pengamanan KTT AIS Forum 2023 Bali