时间:2025-06-08 15:22:27 来源:网络整理 编辑:焦点
Jakarta, CNN Indonesia-- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi tren kenaikan kasus virus co quickq下载苹果手机版
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi tren kenaikan kasus virus corona (Covid-19) terjadi lagi di Indonesia. Kenaikan kasus itu diduga disebabkan varian baru, yakni Eris atau EG.5 dan EG.2.
"Kasus Covid-19 naik karena ada subvarian baru EG.5 dan EG.2," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (5/12).
Lihat Juga :![]() |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, Nadia meminta masyarakat tidak khawatir karena kenaikan kasus itu masih belum berimplikasi pada kenaikan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) untuk perawatan pasien terpapar Covid-19.
Di sisi lain, pemerintah juga masih belum memikirkan upaya menutup pintu masuk menyusul lonjakan kasus di Singapura dan Malaysia.
[Gambas:Video CNN]
Namun, Nadia meminta agar masyarakat lebih berhati-hati atau bahkan menunda rencana ke luar negeri apabila tidak ada urgensi.
Ia juga meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19, apabila merasa sakit warga diharapkan langsung memiliki kesadaran untuk memakai masker terutama di area publik.
Tak hanya itu, masyarakat juga disarankan dapat melengkapi booster vaksinasi Covid-19 apabila belum.
Pilihan Redaksi
|
"Masyarakat sebaiknya menunda bepergian ke negara yang saat ini ada lonjakan kasus Covid-19," ujar Nadia.
Berdasarkan keterangan di situs Infeksi Emerging, kasus Covid-19 RI di sepanjang November mengalami kenaikan. Bila dibandingkan dengan awal Oktober terjadi peningkatan kasus hingga 58,9 persen.
Rinciannya, 20-26 November ada 151 kasus. Kemudian 13-19 November 141 kasus; 6-12 November 96 kasus; 30 Oktober-5 November 90 kasus; 23-29 Oktober 64 kasus; 16-22 Oktober 67 kasus; 9-15 Oktober 51 kasus; dan 2-8 Oktober 65 kasus.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut status pandemi virus corona di Indonesia sejak 21 Juni lalu. Jokowi menyebut keputusan mencabut status pandemi Covid-19 diambil dengan mempertimbangkan konfirmasi harian kasus Covid-19 yang kala itu mendekati nihil.
(khr/chri)Cara Bikin Mille Crepes ala Prancis, Enak dan Praktis2025-06-08 14:29
Kemitraan Ekonomi RI2025-06-08 14:04
Megawati Diusulkan Maju Nyapres Lagi2025-06-08 14:03
BUKA Putuskan Tidak Bagi Dividen, Anak Bos EMTEK Ditunjuk Jadi Komisaris Utama2025-06-08 13:59
Partai Buruh Minta Bawaslu Tegas Lindungi Hak Politik Pekerja2025-06-08 13:42
Daftar Angka Keberuntungan 12 Shio di Tahun Naga Kayu2025-06-08 13:13
Terobosan Kementerian UMKM Optimalisasi Teknologi Digital di Pasar Tradisional2025-06-08 13:06
Resep Kue Kering Lidah Kucing ala Chef Devina Hermawan2025-06-08 12:52
Dua Negara Ini Jadi yang Pertama dan Terakhir Sambut Tahun Baru 20242025-06-08 12:51
Komdigi Peringati 36 Perusahaan yang Belum Daftarkan PSE Privat, Termasuk Google dan Apple2025-06-08 12:44
RUU Minerba Atur Perguruan Tinggi Bisa Kelola Tambang, Ini Tanggapan Kemendiktisaintek2025-06-08 15:05
5 Keistimewaan di Bulan Syaban, Bulan yang Penuh Berkah2025-06-08 14:43
METRO Dept Store Tebar Diskon Besar2025-06-08 14:30
Jangan Sampai Terlewat, Nisfu Syaban 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa?2025-06-08 14:21
Daun Kelor Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?2025-06-08 14:19
Lolos Pemeriksaan Bandara, Wanita Ini Terbang 2.858 KM Tanpa Tiket2025-06-08 14:00
BUKA Putuskan Tidak Bagi Dividen, Anak Bos EMTEK Ditunjuk Jadi Komisaris Utama2025-06-08 13:50
Resmi! Jokowi Tetapkan Cuti Bersama PNS Berjumlah 8 Hari di 20232025-06-08 13:23
Aktivitas Seru, Harga Tiket Masuk Dufan, dan Promo Akhir Tahun2025-06-08 13:23
Alasan Memberi dan Menerima 'Serangan Fajar' Disebut Haram2025-06-08 12:41