时间:2025-06-09 04:34:04 来源:网络整理 编辑:探索
Warta Ekonomi, Jakarta - Jepang menuntut adanya prinsip keadilan dalam negosiasinya terkait dengan k quickq官网下载地址苹果
Jepang menuntut adanya prinsip keadilan dalam negosiasinya terkait dengan kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul tuduhan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba menegaskan bahwa pihaknya ingin diskusi perdagangan yang adil. Ia tak menjelaskan lebih rinci terkait dengan tuntutan mitra dagangnya soal dugaan sengaja melemahkan yen demi keuntungan dari Jepang.
Baca Juga: Siap Intervensi, Ini Strategi Bank Sentral Jepang Hadapi Efek Aturan Bea Masuk Trump
"Kita harus menangani isu ini dari sudut pandang keadilan," kata Ishiba dalam konferensi pers, dilansir dari Reuters, Senin (21/4).
Jepang sendiri telah lama membantah tudingan bahwa mereka memanipulasi nilai tukar yen. Pemerintah Jepang secara historis justru berusaha menahan penguatan yen karena dapat merugikan sektor ekspor yang menjadi tulang punggung ekonomi negara tersebut.
Adapun Ishiba juga menepis kemungkinan bahwa pihaknya akan menggunakan kepemilikan besar atas surat utang negara sebagai alat tawar-menawar dalam pembicaraan perdagangan dengan Trump.
“Hal ini didasarkan pada kepercayaan antara kedua negara, serta stabilitas ekonomi global dan masing-masing negara,” ujarnya.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah mengenakan tarif sebesar 24% pada berbagai produk ekspor dari Jepang ke Amerika Serikat. Meski demikian, sebagian besar tarif tersebut masih ditangguhkan hingga awal Juli.
Baca Juga: Trump Naikkan Tarif, Multifinance RI Kena Getahnya
Sementara itu, tarif universal sebesar 10% tetap diberlakukan, termasuk bea 25% terhadap mobil yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama dari Jepang.
Temui Watimpres, BP2MI Minta Kebijakan Khusus untuk Keluarkan Barang PMI Tertahan di Bea Cukai2025-06-09 04:31
Prabowo Nilai Program Studi Banding ke Luar Negeri Tidak Perlu, Ini Kata Ekonom2025-06-09 04:26
Menko PMK: Pentingnya Koordinasi Lintas Kementerian untuk Selesaikan Masalah Stunting2025-06-09 04:15
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Demensia dan Alzheimer2025-06-09 04:11
DPR Cecar Soal Pendidikan Tinggi Tersier, Begini Penjelasan Kemendikbudristek2025-06-09 03:51
Kejagung Tak Menutup Kemungkinan Akan Jerat Ronald Tannur atau Keluarganya Sebagai Tersangka2025-06-09 03:37
Ekonomi Kreatif Wadah Seniman Autisme Ekspresikan Diri dan Kembangkan Bakat2025-06-09 03:17
KY Investigasi Dugaan Keterlibatan Ketua PN Surabaya, Kasus Suap Hakim Vonis Bebas Ronald Tannur2025-06-09 02:53
Teh untuk Penderita Diabetes, Bantu Kontrol Kadar Gula Darah2025-06-09 02:45
Anindya Bakrie Dukung GSN Majukan Pertumbuhan Ekonomi RI2025-06-09 02:34
Harus Berapa Kali Ganti Pembalut dalam Sehari? Ini Kata Dokter2025-06-09 04:31
FOTO: Mengintip Dapur Konsumsi Atlet PON 2024 di Aceh2025-06-09 04:07
IHSG Siang Ini Terapresiasi 0,47% ke 7.077, Saham Emiten Tambang ANTM Jadi Buruan Investor2025-06-09 04:04
Minum Teh Hijau Setiap Hari, Apa Saja Efeknya?2025-06-09 03:48
Gordon Ramsay Sambut Kelahiran Anak Keenam2025-06-09 03:48
Staf Tersandung Judi Online, 1 Boks Barang Bukti Disita saat Penggeledahan Kementerian Komdigi2025-06-09 03:40
Siapa yang Pertama Kali Mengadakan Peringatan Maulid Nabi?2025-06-09 02:26
Hadiri Sertijab Menteri Pertahanan, Mahfud MD Kagum dengan Sosok Sjafrie Sjamsoeddin2025-06-09 02:24
Calon Paskibraka Tingkat Pusat Diberi Pelatihan Lemhanas di Cibubur Jelang Upacara HUT RI ke2025-06-09 01:57
Konsumen Dirugikan Rp19 M, OJK Turun Tangan dan Jatuhkan Sanksi ke Puluhan PUJK2025-06-09 01:48