Dominasi Pasar Bitcoin Menyusut, Harga Sempat Terkoreksi Hingga US$102.700
Harga Bitcoin kembali mengalami koreksi meski kapitalisasi pasar aset kripto unggulan tersebut masih bertahan dalam kisaran dari US$2 triliun di Sabtu (17/5).
Dilansir dari Decrypt, Minggu (18/5), Harga Bitcoin tercatat bergerak fluktuatif dan sempat jatuh menuju kisaran dari US$102.700. Meski demikian, harga bitcoin akhirnya kembali pulih sementara waktu menyusul investor yang tengah mencerna pergeseran fokus dari ketegangan geopolitik ke adopsi teknologi blockchainyang lebih luas.
Baca Juga: Malaysia Dibanjiri Penambang Bitcoin Ilegal, Kasus Naik Hampir 300%!
Kepala Riset Aset Kripto Grayscale, Zach Pandl mengatakan bahwa penurunan dominasi bitcoin merupakan respons alami ketika pasar mulai mengeksplorasi potensi aplikasi blockchaindan inovasi dari proyek altcoin.
“Ketika pasar fokus pada semua aplikasi teknologi blockchain dan inovasi di ruang kripto, dominasi bitcoin akan melemah,” ujarnya.
Data TradingView menunjukkan bahwa di antara 125 kripto teratas berdasarkan kapitalisasi pasar, bitcoin menyumbang sekitar 63,5% dari nilai pasar gabungan atau turun dari puncaknya di 64,89% awal bulan ini—yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2021.
Meski begitu, bitcoin masih menyerap sebagian besar aliran modal melalui produk seperti Exchange-Traded Funds (ETF) Bitcoin Spot. Hal ini memperkuat narasi bitcoin sebagai aset lindung nilai non-pemerintah, mirip dengan emas.
Selama siklus pasar sebelumnya, dominasi bitcoin cenderung menurun setelah mencapai harga tertinggi, karena investor melakukan rotasi ke altcoin yang dianggap lebih berisiko. Namun Menurut Pandl, kemunculan bitcoin spot bisa mengubah dinamika tersebut.
“ETF tidak memungkinkan investor menjangkau aset alternatif di blockchain, sehingga rotasi ke altcoin bisa tertahan,” jelasnya.
UPandl memperkirakan dominasi bitcoin akan stabil di kisaran 60% hingga 70% dalam 9 hingga 12 bulan ke depan. Ia menilai baik bitcoin maupun altcoin masih memiliki kekuatan fundamental masing-masing yang dapat mendorong keduanya secara bersamaan.
Baca Juga: Platform Bursa Kripto BROGX Bangun Keamanan dengan Sistem Berlapis, Mulai dari Cold Wallet hingga AI
“Kami secara umum tetap bullish terhadap bitcoin karena alasan makro,” kata Pandl.
(责任编辑:知识)
- Akhirnya, Ratna si 'Penyebar Hoax Terbaik' Ditangkap
- Bagian Daging Ayam Mana yang Paling Tinggi Protein?
- 2025年韩国大学建筑专业排名
- Menteri Ekraf Dorong Jateng Kembangkan Subsektor Ekonomi Kreatif Unggulan
- Studi: Makan Ayam 4 Kali Seminggu Berpotensi Kena Kanker
- Universitas Esa Unggul Selenggarakan Wisuda untuk 1.949 Lulusan TA Genap 2023/2024
- Laba Tumbuh Double Digit, BSI Perluas Market Share
- Mengintip Spesifikasi BYD Seagull, Mobil Listrik yang Katanya Cocok untuk Indonesia
- Ada 2 Laporan Polisi Terkait Dugaan Penyebaran Hoax Palti Hutabarat
- BEI Buka Suara Soal Nasib Pemegang Saham Publik Rp1,19 Triliun, Tanpa Harapan!
- Tiga Hakim PN Surabaya yang Vonis Bebas Robert Tannur Ditangkap Kejagung!
- Zulhas Ungkap Alasannya Pilih Budi Santoso jadi Mendag Baru
- 6 Buah Ini Lebih Bermanfaat Jika Dimakan saat Perut Kosong
- PDIP: Beri Kesempatan, Jangan Belum Apa
- HUT DKI, KPJPL Edukasi Pentingnya Melestarikan Lingkungan di Bilpin Pulo Gadung
- 3 Resep Jamur Crispy yang Kriuk dan Gurih, Bikin Nagih
- BEI Setop Sementara Perdagangan Saham Emiten Hotel FITT, Ini Alasannya
- 英国艺术类专业如何出国留学?
- Apa Benar Pepaya Bisa Sembuhkan Infeksi?
- WIKA Raih Kontrak Baru Rp15,5 Triliun hingga September 2024, Ada Proyek Baru di IKN