Harga Emas Bangkit, Didorong Melemahnya Dolar dan Turunnya Peringkat Kredit AS
Logam mulia kompak menguat bersamaan dengan harga emas dalam perdagangan di Senin (19/5). Investor menyoroti pelemahan dolar hingga meningkatnya permintaan aset safe haven, menyusul penurunan peringkat kredit pemerintah dari Amerika Serikat (AS) oleh Moody's.
Dilansir dari Reuters,Selasa (20/5), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas logam mulia global. Semua komoditas terkait membukukan kenaikan yang signifikan:
- Emas spot: Naik 0,9% menjadi US$3.229,51 per ons.
- Emas berjangka AS: Naik 1,5% ke US$3.233,5 per ons.
- Perak spot: Naik 0,3% ke US$32,36 per ons.
- Palladium: Menguat 1,1% menjadi US$998,26 per ons.
- Platinum: Naik 1,4% ke US$974,50 per ons.
Moody’s mengejutkan pasar global dengan menurunkan peringkat kredit dari Amerika Serikat. Pihaknya mengatakan hal tersebut dilakukan karena meningkatnya beban utang dan bunga negara tersebut yang dinilai jauh lebih tinggi dibanding negara-negara berperingkat serupa.
“Secara keseluruhan, dalam beberapa bulan ke depan, saya pikir emas adalah pilihan aman yang bagus mengingat penurunan peringkat AS. Bagi saya, ini tetap pasar beli dan tahan,” ujar RJO Futures Analyst, Bob Haberkorn.
Di saat yang sama, indeks dolar menyentuh titik terendah sejak 8 Mei. Dolar yang lebih lemah membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Pasar keuangan juga sedikit terguncang oleh pernyataan Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent. Ia baru-baru ini menyatakan akan memberlakukan tarif sesuai janjinya jika mitra dagang tidak bernegosiasi dengan itikad baik.
Baca Juga: Perluas Bisnis, Emiten Konstruksi Suryahimsa (IDPR) Lirik Sektor Tambang Migas
Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut bahwa pihaknya tengah berupaya mengakhiri perang dengan Ukraina. Ia menyatakan kesiapan untuk membahas memorandum perdamaian dengan negara tersebut sebagai langkah awal menuju kesepakatan damai.
(责任编辑:娱乐)
- Kunjungan Naik 11,68%, China Dominasi Wisman ke Jakarta
- Pesan Jokowi ke Para Bacapres: Kerukunan dan Persatuan Jangan Dikorbankan
- Sejumlah Wilayah di Jakarta Banjir, BPBD DKI Kerahkan 267 Tim Reaksi Cepat
- Fenomena Tech Winter Ubah Arah Investasi Modal Ventura
- Korupsi Proyek Pelebaran Jalan, Bekas Walikota Depok Jadi Tersangka
- Diperiksa 4,5 Jam, Baim Wong dan Paula Verhoeven Dicecar 70 Pertanyaan, Cengar
- Reaksi Baim Wong Kembali Diperiksa Polisi Kasus Prank Laporan KDRT: Jadi Panjang Gini
- Sinyal Dovish Menguat, BI Diprediksi Pangkas Suku Bunga 25 Bps
- Catat, 7 Minuman Pagi Hari Ini Ampuh buat Bakar Lemak Perut
- Tips dari Pramugari Pilih Koper yang Tepat untuk Penerbangan
- Terjadi Saat Siswa Main Hujan, Begini Kronologi Robohnya Tembok MTsN 19 Pondok Labu Tewaskan 3 Orang
- 9 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Fungsi Otak, Bikin Lemot dan Pikun
- Gandeng RANS Simba Basketball, KIN Dairy Kenalkan Peternakan Sapi A2 Terbesar di Asia Tenggara
- Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo Diduga Pernah 'Kucing
- Reklamasi Program Pemerintah ataukah Swasta?
- Sudah Bertemu Partai NasDem dan Demokrat, Kapan Giliran PKS? Anies Baswedan: Nanti Satu
- Sudah Bertemu Partai NasDem dan Demokrat, Kapan Giliran PKS? Anies Baswedan: Nanti Satu
- Hadapi Cuaca Terpanas, China Buka Resor Ski Indoor Terbesar di Dunia
- Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Sering Mengecek HP saat Bangun Tidur?
- Kejagung Periksa Anggota BPK Achsanul Qosasi Terkait Kasus Dugaan Korupsi BTS Kominfo Besok