Tak Hanya Tarif Trump, Daya Produksi China Turut Menjadi Biang Masalah Ekonomi Dunia
Jepang menyerukan adanya upaya kolaboratif untuk menjaga stabilitas pasar global, khususnya dari anggota-anggota dari G20. Hal ini menyusul meningkatkan ketidakpastian global.
Menteri Keuangan Jepang, Katsunobu Kato mengatakan bahwa ekonomi saat ini tengah berada dalam ancaman ketidakstabilan menyusul sejumlah masalah geopolitik mulai dari konflik bersenjata hingga perang tarif dari China-Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Menko AHY Tekankan Kolaborasi Kunci Keberhasilan Jadikan BIJB Pusat Industri Dirgantara Nasional
"Masalah geopolitik seperti invasi bersenjata serta kebijakan tarif dan reaksi balasan dari sejumlah negara telah meningkatkan ketidakpastian, membuat pasar menjadi tidak stabil, dan merusak pertumbuhan," ujar Kato, dilansir dari Reuters, Jumat (25/4).
G20 menutunya memiliki kewajiban untuk memantau kondisi global secara cermat, bertukar informasi, dan bergerak secara cepat serta terkoordinasi demi menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan dunia.
Kato juga menyinggung persoalan kelebihan kapasitas produksi di China, Menurutnya hal tersebut berkontribusi terhadap ketidakseimbangan ekonomi global.
Beijing menurutnya harus mengatasi ketidakseimbangan produksi dan konsumsi domestiknya atau negara-negara dunia secara bersama-sama akan mendesak mereka untuk mengatas hal tersebut guna mendorong pertumbuhan ekonomi global yang lebih seimbang.
Baca Juga: Senasib Kena Tarif, China Ajak Jepang Bersatu Hadapi Manuver Trump
G20 sendiri saat ini terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Argentina, Australia, Brasil, Kanada, China, India, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Meksiko, Rusia, Korea Selatan, Arab Saudi, Afrika Selatan, Prancis, Turki, dan Uni Eropa.
(责任编辑:焦点)
- Bahaya Baju Thrifting, Waspadai Risiko Kesehatan dari Fashion Murah
- 8 Kasus Penyelundupan Narkotika Digagalkan Bea Cukai di 3 Daerah
- 服装设计专业留学院校介绍
- 英国电影留学费用情况大揭秘!
- Alpukat Buah atau Sayuran? Ini Jawaban Ilmiahnya
- Polisi Buru 1 DPO Inisiator Pembuatan Uang Palsu di Kalideres Jakarta Barat
- Usai BI Rate di Pangkas 25 basis poin, Bos BI Minta Perbankan Turunkan Bunga Kredit
- Pemprov DKI Sering Pakai Istilah Banjir dan Genangan, Syarif Gerindra Bingung: Bedanya Apa?
- INTIP: Daun untuk Mengatasi Asam Urat Secara Alami
- Ridwan Hisjam Siap Jadi Panglima Untuk Airlangga Jika Maju Jadi Capres
- Anies Baswedan Sebut Masyarakat Butuh Gagasan Perubahan dan Persatuan
- 普利茅斯大学奖学金项目及申请资格
- FOTO: Warisan Budaya Myanmar Terancam Punah Akibat Gempa
- Partai Buruh Perbarui 60 Berkas Bacaleg DPR RI
- Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Sering Mengecek HP saat Bangun Tidur?
- Polemik Taksi Tanpa Sopir di AS, Tabrak Pesepeda hingga Seks Penumpang
- Indopoly Resmikan Lini Produksi Hybrid Baru, Kapasitas Naik 25.000 Ton per Tahun
- Bancassurance Syariah Dipacu, Zurich Gandeng Bank OCBC
- Gibran Bela Mati
- Komisi Yudisial Beri Sanksi Non