您的当前位置:首页 > 休闲 > Siapa Pun Bisa Kena, Ini Penyebab Stroke di Usia Muda 正文
时间:2025-06-09 04:27:37 来源:网络整理 编辑:休闲
Daftar Isi Penyebab stroke quickq客服电话
Stroke dikaitkan dengan penyakit kaum lanjut usia (lansia). Padahal, stroke bisa menyerang siapa pun termasuk mereka yang masih berusia muda. Apa penyebabnya?
Suami Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief bin Husein Assegaf, berpulang pada Selasa (20/5). Ia meninggal di usia 48 tahun akibat stroke hingga mengalami pendarahan di otak.
Stroke rupanya bukan lagi penyakit milik kaum lansia. Studi pada 2021 menemukan sebanyak 10-15 persen stroke dialami orang berusia 18-50 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir dari Medical News Today, suplai darah tersumbat ketika arteri yang memasok darah ke suatu area di otak mengalami penyumbatan. Penyumbatan ini memicu stroke iskemik. Kasus ini jarang dialami orang dewasa muda.
Pilihan Redaksi
|
Sementara itu, pembuluh darah pecah mengarah pada stroke hemoragik. Pembuluh darah pecah kemudian darah bocor ke ruang sekitar otak.
Stroke hemoragik umumnya disebabkan tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, pembuluh darah lemah, radang pembuluh darah (vaskulitis), dan aneurisma (pembuluh darah menggembung dan menipis).
CDC menyebut jika semakin muda orang terkena stroke maka, bisa disebabkan oleh beberapa hal berikut.
National Institute od Diabetes and Digestive and Kidney Disorders menyebut obesitas bisa memicu risiko stroke. Mereka mencatat pada 2017 dan 2018 bahwa obesitas parah memengaruhi:
Aliran darah yang memberikan tekanan tinggi pada dinding arteri bisa mengakibatkan arteri pembawa darah ke otak pecah atau tersumbat.
Sebuah artikel yang diterbitkan di American Heart Association Journals mencatat bahwa tekanan darah tinggi memengaruhi 1 dari 8 orang berusia 20-40 tahun.
![]() |
Penderita diabetes dua kali lipat lebih berpeluang terserang stroke dibanding orang tanpa diabetes.
Kondisi kadar gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di bagian tubuh termasuk otak sehingga bisa memicu stroke.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut lebih dari 95 persen kasus diabetes merupakan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 sering dihubungkan dengan kurang aktivitas fisik, kelebihan berat badan, pola makan tinggi gula dan faktor risiko lain yang dapat diubah.
(els/els)Dibayangi Ancaman China, Korea Selatan Optimistis Bakal Semakin Dekat AS2025-06-09 04:24
INFOGRAFIS: Awas Obesitas Sentral, Cek Ukuran Celana Kamu2025-06-09 04:21
Belum Coba Wisata Luar Angkasa? Harga Tiketnya Sudah Naik Tahun Depan2025-06-09 04:20
Kampanye Anies2025-06-09 03:46
Ramai di Depok, Tepatkah Tahu dan Sawi Jadi Menu Cegah Stunting?2025-06-09 03:23
Realisasi Bansos Baru Rp43,6 triliun di April 2025, Data Tunggal Jadi Alasan!2025-06-09 03:19
Tito Karnavian Jadi Plt Menkopolhukam Sampai Ada Pengganti Definitif2025-06-09 03:04
Partai Golkar Targetkan 14 Kursi DPRD DKI Jakarta di Pemilu 20242025-06-09 03:04
5 Tanda Pria Terlalu Banyak Masturbasi, Ranjang jadi Ambyar2025-06-09 03:02
Izin Desak Anies Dicabut Dadakan, Timnas AMIN Tuding Terjadi Karena Kepala Negara Berpihak2025-06-09 02:58
Investasi Sukuk Ritel SR022 Bisa Dapat Cash Back hingga Rp15 Juta, Mau?2025-06-09 04:13
Serap Emisi Karbon di Kota, Anak Usaha OBAT Algaepark dan Semen Merah Putih Luncurkan MPTree2025-06-09 04:08
Polisi Resmi Tetapkan Artis Ini Tersangka UU ITE, Siapa?2025-06-09 03:49
FOTO: Para Penyihir dan Dukun Ngumpul Tahunan di Brazil2025-06-09 03:44
4 Sayuran yang Boleh Dimakan Penderita Batu Ginjal2025-06-09 03:36
Pemuda Rantau Sulawesi Tenggara Berharap Hilirisasi Era Jokowi Dilanjutkan2025-06-09 03:18
PLN Butuh USD171 Miliar, China Siap Jadi Mitra Strategis2025-06-09 03:17
Pemerintah Diskon Lagi Tarif Listrik Hingga Tiket Pesawat, Demi Genjot Ekonomi Kuartal II2025-06-09 02:50
Viral Video Pernikahan Anak di Lombok, LPA Angkat Bicara2025-06-09 02:46
Alasan Mau Hirup Udara Segar, Penumpang Buka Pintu Darurat Pesawat2025-06-09 02:44